Selasa, 23 Desember 2014

KARANGAN ILMIAH DAN KARANGAN NON-ILMIAH



Nama          : Nita Ratnasari
NPM           : 25212355
Kelas          : 3EB23

1.                  PENGERTIAN KARANGAN

a.       Pengertian Karangan Ilmiah
            Ada beberapa definisi tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
      Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
b.      Pengertian Karangan non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

2.                  MACAM KARANGAN

a)      Karangan Ilmiah
·         Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
·          Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
·          Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
·          Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
·          Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
·          Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

b)  Karangan Non-ilmiah
·         Cerpen merupakan suatu bentuk naratif fiktif, cerita pendek yang cendrung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
·          Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
·         Roman merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
·          Novel merupakan karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam bentuk cerita.
·         Drama merupakan suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

3.      SIFAT KARANGAN
a.             Ilmiah

formal harus memenuhi syarat:
Ø  lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
Ø  Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
Ø  Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
Ø  Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
b.       non- ilmiah
Ø  Emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui kebenaran,
Ø  Persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca,
Ø  Deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta
Ø  Terkadang over claiming. Karya-karya non ilmiah ini terutama dapat dilihat dalam bentuk karya-karya seni, seperti  cerpen, novel, puisi, komik dan lain-lain yang semisalnya.


4.      BENTUK  KARANGAN ILMIAH

Ø  Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
Ø  Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
 Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
Ø  Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

5.      CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH

Ø  Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Ø  Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Ø  Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Ø  Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

6.      CIRI-CIRI KARANGAN NON-ILMIAH
Ø  Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
Ø  Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
Ø  Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
Ø   Kritik tanpa dukungan bukti.

7.      CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER
ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut :
Ø  Bahan berupa fakta yang objektif.
Ø  Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis, serta tidak memuat hipotesis.
Ø  Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
Ø  Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.

Referensi :


1 komentar: