NAMA : NITA RATNASARI
NPM : 25212355
KELAS : 3EB23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya
berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari
jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan
ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah
ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema
yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu.
Disebut juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan
sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
(penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan
tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang
tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar
bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah
karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari
panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas
makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun
laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan
studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)
mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1)
karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan
non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan,
skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain
adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam
karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman,dan naskah drama.Ketiga
jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah
memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak
terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 :
90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan
fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ;
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah
2. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
3. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
4. Bagaimana etika dan kode etik
Karya Ilmiah
5. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
6. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
7. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah
C.
TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui pengertian dari karya ilmiah
2. Mengetahui ciri-ciri
dari karya ilmiah
3. Mengetahui jenis-jenis
dari karya ilmiah
4. Mengetahui bagaimana
etika dan kode etik karya ilmiah
5. Mengetahui bagaimana
tehnik menyusun karya ilmiah
6. Mengetahui bagaimana
sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah
7. Mengetahui kendala-kendala dalam proses penulisan penelitian
karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo
(195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara
menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau
tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi
karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sesuai
dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum,
skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis
Karya Ilmiah adalah,
MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan.
Makalah adalah karya tulis ilmiah paling sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau
menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam
suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas
perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis
oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi
dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis;
menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,
biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama
dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’
karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah,
analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
SKRIPSI
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat
orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian
langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka
penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya
6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa
mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut
kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa
penemuan baru.
TESIS
Tesis,
adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna
memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan
persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya
tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuanbaru’.
Tesis atau
Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama
pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah),
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam
penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri
—sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun
pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan
mandiri.
DISERTASI
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan
Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang
masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan
sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam
disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan
menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan
yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan
berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat
penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru
tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
ARTIKEL
Artikel,
merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah,
surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat
dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang
berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel
merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak
tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya;
wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
ESAI
Esai, adalah
ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika
penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan
perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu
mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini
pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang
lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan
sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan
pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum
menulis esai.
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
FIKSI
Fiksi, satu
ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data)
yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan
kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya.
Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga
memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya
multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis,
cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan
ini.
karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan
ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran
yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
b. Laporan
ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan
kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam
karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal:
dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup
singkatannya saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan
huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata
cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi)
14. Cek
penulisan sebelum diserahkan
E. Teknik Menyusun
Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan
persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan
yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut
isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan
beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya
tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah,
antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta
didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan,
untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang
harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran
membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan
atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata
kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan
dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu
menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur
berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses
penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB
II, maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan
yang baik dan benar.Dalam penulisan karya ilmiah banyak
aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat
berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis
karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan
karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan
sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima
berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu
merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua
ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah,
kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan,
memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya
ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih
mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya ilmiah, ciri-ciri, jenis karya
ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan ilmiah. maret 13
hamdani
mulya.2010.pengertian karya ilmiah.http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-karya-ilmiah.html. selasa, 27 april
2010
rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi karya
ilmiah.http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html.rabu, 10 maret 2010